PEMBELAJARAN Al-QUR’AN ANTI RADIKALISME DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH

  • irfan afandi Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng Banyuwangi

Abstract

Problem Radikalisme berbasis agama, di Indonesia menjadi problem serius yang memerlukan pemecahan secara tepat dan cepat. Doktrin radikal bukan hanya telah tersebar di kalangan dewasa tetapi sudah merayap secara senyap di lingkungan pelajar. Tahun 2011, Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) merilis hasil survey bahwa 48,9% siswa di Jakarta menyatakan kesediaan untuk ikut dalam aksi kekerasan yang berkaitan dengan masalah moral atau isu-isu keagamaan sedangn 63% di antara bersedia mengikuti penyegelan tempat Ibadah. Pada Tahun 2017, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM), merilis survey bahwa generasi Z (anak yang lahir antara tahun 1995-2005), 37.71% di antaranya memandang jihad/qital atau perang itu adalah perang melawan non-Muslim. 23.35 % pelajar memandang bom bunuh diri itu bagian dari jihad Islam; 34.03 % di antaranya sepakat bahwa Muslim yang murtad harus dibunuh; sedang 33,34 % berpendapat bahwa intoleran terhadap minoritas adalah tindakan yang tidak menjadi masalah. Hasil survey ini memperlihatkan bahwa kalangan muda usia pelajar telah banyak yang terpapar radikalisme. Hal ini sangat mengkhawatirkan sebab pelajar adalah masa depan sebuah bangsa.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-02-15
How to Cite
AFANDI, irfan. PEMBELAJARAN Al-QUR’AN ANTI RADIKALISME DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH. Tarbiyatuna Kajian Pendidikan Islam, [S.l.], v. 4, n. 1, p. 034-047, feb. 2020. ISSN 2622-1942. Available at: <https://ejournal.iaiibrahimy.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/296>. Date accessed: 09 feb. 2025. doi: https://doi.org/10.29062/tarbiyatuna.v4i1.296.